Elon Musk Kalah Populer dari Meghan Markle di Inggris, tapi Sama-sama Tidak Disukai

JAKARTA - Elon Musk memang memiliki nama besar berkat lini bisnisnya, tetapi dia tidak populer di Inggris dibandingkan dengan Meghan Markle . Kendati demikian, keduanya sama-sama tidak disukai.

Elon Musk yang menukangi Tesla dan X ini telah mendorong pemilihan umum baru di Inggris dan berusaha menghubungkan Perdana Menteri Inggris Keir Starmer dengan skandal masa lalu seputar geng pelecehan anak yang sebagian besar dibentuk oleh pria keturunan Pakistan.



Namun, dikutip Newsweek, jajak pendapat baru oleh YouGov menunjukkan bahwa Elon Musk sangat tidak populer di Inggris dengan peringkat minus 51. Itu setelah 71 persen responden mengatakan mereka merasa negatif tentangnya dibandingkan dengan 20 persen yang merasa positif.

Sebagai konteks, hal itu membuatnya semakin tidak populer dibandingkan Duchess of Sussex, yang disukai 22 persen dan tidak disukai oleh 65 persen sehingga memberinya peringkat minus 43 dalam survei kerajaan terbaru YouGov pada bulan Oktober.

Perbandingan tersebut penting karena menunjukkan perjuangan yang mungkin harus dihadapi Musk untuk memberikan pengaruh atas politik Inggris dalam jangka panjang. Kedekatannya dengan Donald Trump akan meningkatkan pentingnya pernyataannya oleh media dan X, yang sebelumnya bernama Twitter, memberinya platform yang signifikan untuk meluncurkan kritiknya.

Namun, dalam hal lintasan opini publik Inggris di masa depan, Elon Musk mungkin menabrak tembok yang sama seperti yang dialami Meghan Markle. Duchess of Sussex berupaya untuk menyajikan perspektif yang berbeda tentang monarki Inggris dan untuk sementara waktu menciptakan percakapan yang signifikan tentang berbagai subjek, dari rasisme hingga kolonialisme dan kesehatan mental, yang ditayangkan secara teratur di acara berita Inggris.

Semakin dia mengkritik keluarga Harry, semakin banyak pula publik Inggris yang menentangnya dan pada akhirnya perdebatan yang dia coba mulai pun berakhir.

Sementara, saat ini, Elon Musk tengah membuat kegaduhan di Inggris, tetapi pemilihan umum berikutnya baru akan dilaksanakan pada 2029. Jadi, dia mungkin akan menghadapi perjuangan berat jika ia benar-benar ingin mengubah arus politik Inggris.

Elon Musk mungkin dianggap sebagai orang kepercayaan dekat Donald Trump di Amerika, tetapi di Inggris ia sangat tidak populer, tidak hanya di kalangan kiri, juga di kalangan pendukung Partai Konservatif, yang 64 persen tidak menyukainya dan 30 persen menyukainya.